KESALAHAN DAN KETIDAKPASTIAN DALAM PENGUKURAN
Pengamatan terhadap besaran ini akan diteruskan dengan pengukuran pada besaran tersebut. Misalnya panjang, massa waktu dan sebagainya. Konsep pengukuran ada keterbatasan alat ukur dan dipengaruhi faktor lain, sehingga memperoleh hasil ukur yang tidak sebenarnya. Adanya selisih antara hasil ukur dengan hasil sebenarnya dusebut ralat(error). Ralat atau error bukan diartikan sebagai salah saat melakukan pengukuran, tetapi menggambarkan deviasi hasil baca alat ukur dengan nilai sebenarnya. Hasil pengukuran yang benar berada pada rentang tersebut yang digambarkan seperti gambar berikut :
Dalam melakukan pengukuran terdapat kesalahan yang dipengaruhi oleh 2 kesalahan, yaitu :
1. Kesalahan Sistem. Kesalahan yang berasala dari alat pengukuran yang disebabkana oleh :
a. Kesalahan Kalibrasi alat pengukuran yaitu saat proses pembuatan alat dimungkinkan pemberian nilai skala yang tidak tepat. Jadi alat yang digunakan ada ketidakpastian pada hasil pengukuran. Kesalahan ini dapat diketahui dengan membandingkan alat ukur dengan alat ukur baku.
b. Kesalahan titik nol yaitu jarum penunjuk skala pada alat pengukuran tidak tepat berada pada titik nol alat saat akan dilakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat terjadipada neraca pegas. Pegas dengan intesitas penggunaan yang tinggi akan bertambah ukurannya(melar) dan mempengaruhi gerak jarum penunjuk skala
c. Lingkungan, meliputi keadaan lingkungan sekitar alat pengukuran, seperti suhu, tekanan, kelembapan, perubahan tegangan listrik dan sebagainya
2. Kesalahan Pengamat. Kesalahan yang bersumber dari pengguna alat ukur :
a. Kesalahan Paralaks yaitu kesalahan yang dilakukan oleh pengguna saat membaca skala atau posisi jarum penunjuk skala
b. Kesalahan Penafsiran yaitu kesalahan yang dilakukan oleh pengguna saat penafsiran hasil pada alat ukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar