Kamis, 19 Agustus 2021

 

Besaran dan Satuan

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai dan satuan. Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional. Nah, berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.

Besaran Pokok dalam Fisika

 

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang disusun dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok. Misalnya, satuan turunan dari luas. Luas itu diperoleh dengan mengalikan panjang dan lebar suatu bangun. Nah, panjang dan lebar itu satuan pokoknya kan meter (m). Jadi, satuan turunan luas adalah:

  • Luas = panjang x lebar = m x m = m2 

Paham ‘kan sampai di sini? Berikut merupakan beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya, perhatikan ya.

Besaran Turunan dalam Fisika

 

Dimensi

Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut!

Dimensi dalam Fisika

ka Soron

 

Kamu dapat mencari dimensi suatu besaran lain dengan cara mengerjakannya seperti pada perhitungan biasa. Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda pangkat positif dan untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat negatif.

Oke, supaya nggak bingung, sekarang coba kita tentukan dimensi besaran-besaran berikut ya:

  • Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]²
  • Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]³

Oh iya, dimensi memiliki dua kegunaan, yaitu digunakan pada analisis dimensional dan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran.

Analisis Dimensional

Suatu cara untuk menentukan satuan dari besaran turunan dengan memerhatikan dimensi besaran tersebut. Contohnya:

contoh soal dimensicontoh soal dimensi 2contoh soal dimensi 3

Screen Shot 2018-05-08 at 16.15.35

Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran

Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda. Contoh:

contoh soal dimensi 4

Besaran dan Satuan

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai dan satuan. Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional. Nah, berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.

Besaran Pokok dalam Fisika

 

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang disusun dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok. Misalnya, satuan turunan dari luas. Luas itu diperoleh dengan mengalikan panjang dan lebar suatu bangun. Nah, panjang dan lebar itu satuan pokoknya kan meter (m). Jadi, satuan turunan luas adalah:

  • Luas = panjang x lebar = m x m = m2 

Paham ‘kan sampai di sini? Berikut merupakan beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya, perhatikan ya.

Besaran Turunan dalam Fisika

 

Dimensi

Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut!

Dimensi dalam Fisika

Baca juga: Pengertian, Bagian, dan Cara Menggunakanangka Soron

 

Kamu dapat mencari dimensi suatu besaran lain dengan cara mengerjakannya seperti pada perhitungan biasa. Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda pangkat positif dan untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat negatif.

Oke, supaya nggak bingung, sekarang coba kita tentukan dimensi besaran-besaran berikut ya:

  • Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]²
  • Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]³

Oh iya, dimensi memiliki dua kegunaan, yaitu digunakan pada analisis dimensional dan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran.

Analisis Dimensional

Suatu cara untuk menentukan satuan dari besaran turunan dengan memerhatikan dimensi besaran tersebut. Contohnya:

contoh soal dimensicontoh soal dimensi 2contoh soal dimensi 3

Screen Shot 2018-05-08 at 16.15.35

Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran

Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda. Contoh:

contoh soal dimensi 4 contoh soal dimensi 5contoh soal dimensi 6

 

Besaran dan Satuan

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai dan satuan. Sementara itu, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Dalam satuan, kita mengenal yang namanya Satuan Internasional (SI), yaitu satuan yang distandarisasi dan diakui penggunaanya secara Internasional. Nah, berdasarkan satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan.

Besaran Pokok dalam Fisika

 

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang disusun dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan menggabungkan beberapa satuan besaran pokok. Misalnya, satuan turunan dari luas. Luas itu diperoleh dengan mengalikan panjang dan lebar suatu bangun. Nah, panjang dan lebar itu satuan pokoknya kan meter (m). Jadi, satuan turunan luas adalah:

  • Luas = panjang x lebar = m x m = m2 

Paham ‘kan sampai di sini? Berikut merupakan beberapa contoh besaran turunan beserta satuannya, perhatikan ya.

Besaran Turunan dalam Fisika

 

Dimensi

Dimensi suatu besaran menunjukkan cara besaran tersebut tersusun dari besaran-besaran pokoknya. Pada sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan lambang huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut!

Dimensi dalam Fisika

Baca juga: Pengertian, Bagian, dan Cara Menggunakanangka So

 

Kamu dapat mencari dimensi suatu besaran lain dengan cara mengerjakannya seperti pada perhitungan biasa. Untuk penulisan perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda pangkat positif dan untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat negatif.

Oke, supaya nggak bingung, sekarang coba kita tentukan dimensi besaran-besaran berikut ya:

  • Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]²
  • Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]³

Oh iya, dimensi memiliki dua kegunaan, yaitu digunakan pada analisis dimensional dan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran.

Analisis Dimensional

Suatu cara untuk menentukan satuan dari besaran turunan dengan memerhatikan dimensi besaran tersebut. Contohnya:

contoh soal dimensicontoh soal dimensi 2contoh soal dimensi 3

Screen Shot 2018-05-08 at 16.15.35

Menunjukkan Kesetaraan Beberapa Besaran

Selain digunakan untuk mencari satuan, dimensi juga dapat digunakan untuk menunjukkan kesetaraan beberapa besaran yang terlihat berbeda. Contoh:

contoh soal dimensi 4 contoh soal dimensi 5contoh soal dimensi 6

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari aplikasi pengukuran. Contohnya ketika kita ingin mengetahui tinggi badan dan massa badan seseorang. Tanpa alat ukur kita tidaka dapat mengetahui dengan pasti. Untuk itu, manusia butuh alat ukur panjang, massa, waktu, suhu  yang lebih detail lagi, salah satunya yaitu jangka sorong sebagai alat ukur panjang. Waktu kelas 7 dulu, kamu pernah belajar jenis-jenis alat ukur panjang. Mungkin di antara kamu udah knal sama jangka sorong ini ya. Tapi, yang bakal kita bahas kali ini lebih mendalam dari SMP dulu. 

Tokoh penemu Jangka Sorong

Nah, buat kamu yang belum tau bagian-bagian jangka sorong, sampai cara membacanya, tenang aja! Karena itu semua akan diulas secara lengkap di artikel ini. Yuk cek pembahasannya!

Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong itu alat untuk mengukur panjang, diameter luar maupun diameter dalam suatu benda. Selain itu, bisa juga untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung. Nah, jangka sorong lebih dipakai untuk mengukur benda yang ukurannya kecil dan nggak bisa diukur pakai penggaris. Jadi bisa dibilang tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari penggaris.

Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah nilai skala terkecil yang bisa diukur ya! Kalo gitu, berapa sih nilai skala terkecil jangka sorong? Jadi, nilai skala terkecil untuk jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm, berbeda sama penggaris 0,1 cm atau 1 mm. Hal itulah yang menjadi kelebihan jangka sorong. Selain itu, karena ukurannya yang pas dan mudah dibawa kemana-mana, jangka sorong jadi alat ukur andalan para pekerja di bidang teknik loh!

Bagian-Bagian Jangka Sorong

Jangka sorong terbagi jadi dua bagian ya, rahang tetap dan rahang geser. Berbeda dari penggaris yang cuma punya satu skala pembacaan, jangka sorong punya dua skala. Skala nya terdiri dari skala utama dan skala vernier atau yang biasa dikenal dengan skala nonius. Skala utama lebih panjang dan letaknya ada di rahang tetap. Kalau skala nonius itu skala pendek yang ada di rahang geser. 

Bagian-bagian Jangka_Sorong

Keterangan bagian jangka sorong:

1. Rahang dalam, terdiri dari rahang geser dan rahang tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lubang atau celah. Seperti gambaran di bawah ini:Rahang dalam Jangka Sorong

(Sumber : Upadhyay via Youtube)

2. Rahang Luar, terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian luar seperti diameter, lebar atau panjang benda.
Rahang luar jangka sorong

(Sumber : Upadhyay via Youtube)

3. Tangkai ukur kedalaman, fungsinya untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.
mengukur kedalaman

(Sumber : Upadhyay via Youtube)

4. Skala Utama, fungsinya untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan dalam satuan cm atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 - 17 cm.

5. Skala Nonius, fungsinya untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran. Biasanya dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.

6. Baut pengunci, fungsinya untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa ditahan/tidak terlepas dan skala tidak bergeser saat akan mengukur.

Setelah kenalan sama semua bagian jangka sorong, aku mau ajak kamu belajar cara untuk menggunakan jangka sorong dan cara membacanya. Sayang banget kan, kalo udah tau bagian-bagiannya tapi nggak ngerti cara pemakaiannya. Yuk langsung aja kita bahas!

Cara Menggunakan dan Membaca Jangka Sorong

Secara umum cara menggunakan jangka sorong untuk mengukur panjang atau diameter luar suatu benda adalah seperti ini:

(Sumber: WeldNotes.com via Youtube)

  1. Cek dulu dan pastikan waktu kedua rahang tertutup, skala menunjukkan angka nol. Tujuannya supaya nggak ada kesalahan pengukuran, yang biasa disebut zero error.
  2. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan, sampai benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan diantara 2 rahang (tetap dan geser)
  3. Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang, pastikan juga posisinya sudah sesuai ya.
  4. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur, lalu putar baut pengunci sampai terdengar suara “klik”.
  5. Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh. 

Nah untuk membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong, caranya gampang banget. Kita coba langsung masuk ke contoh soal ya!

Membaca dan menghitung pengukuran jangka sorong



                        (Sumber hhtps:/ruangguru.com/blog/besaran-dan-satuan)

                        https://www.ruangguru.com/blog/alat-ukur-jangka-sorong



Hukum II NEWTON

Hukum 2 Newton Bunyi: Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sebanding dengan resultan gayanya dan ber...